Selasa, Agustus 02, 2011

SAMPAH

Yaikkss... Bau, Men!!! Denger kata sampah, kita pasti akan selalu terbayang dengan yang namanya tong sampah, atau dengan tumpukan benda-benda yang tidak berguna dan yang pasti nih, baunya minta ampun. Ya, memang begitulah sampah di kehidupan sehari-hari kita. Udah jelek, bau, bikin muntah lagi! Tapi tunggu dulu, di jaman Facebook kaya gini udah gak jaman mbahas sampah-sampah seperti itu. Mau tau sampah apa yang akan kita bahas? Ikuti aja tulisan ini ampe habis!

Saat ini yang namanya handphone utawa biasa disingkat HP sudah menjadi kebutuhan tersendiri. Bahkan anak selevel SD bahkan TK sekalipun sudah memiliki HP. Apalagi yang sudah gede, meskipun itu direktur, tukang becak, pemulung, semua selalu membawa HP. Tapi, seiring pentingnya fungsi HP di kehidupan kita, kaita pasti sering kesal dengan HP ini. Gimana nggak, ketika kita lagi enak-enakan tidur, eh, tiba-tiba HP berbunyi tanda SMS masuk. Tapi ketika dibuka isinya cuma "Bila ingin mendapat...". So pasti kita kesel banget. Belum lagi ketika kita lagi PDKT ama lawan jenis lewat SMS nih, ketika lagi asik nunggu balesan tiba-tiba ada SMS masuk. Eh, ternyata ketipu lagi. Inilah yang namanya nggak barokah.


Yup, kita sekarang lagi mbahas yang namanya SMS sampah. Dari pihak operator sendiri seringkali ngirimi kita banyak sekali SMS-SMS yang tipenya sampah or bahasa kerennya junk. Tapi seringkali kita juga jadi sebab munculnya SMS-SMS sampah. Kalau dari operator sampahnya berupa promosi, kalo kita macamnya banyak. Ketika kita lagi punya banyak bonus SMS, kita sering kali ngirim SMS-SMS gak jelas dan gak penting ke teman-teman kita. Entah itu kata-kata mutiara, ato cuma say hello. Lha ini juga termasuk SMS sampah. Belum lagi SMS yang biasanya bertipe "Kirim ke ... orang. Bila tidak anda akan...".


Kalau kita naik ke level yang lebih tinggi lagi ada yang namanya surat elektronik atau biasa dipanggil e-mail. Tau semua kan e-mail itu apa? E-mail di jaman seperti ini sudah jadi kebutuhan tersendiri. Entah itu memang butuh untuk berkomunikasi atau yang paling banyak cuma buat ndaftar FB or FS (ketahuan nih). Maka dari itu gak heran banyak dari kita yang muales ketika kita buka e-mail yang kita miliki. Alesannya kalo gak e-mailnya kosong melompong, ya pasti karena e-mailnya penuh dengan e-mail-e-mail sampah yang berjibun banyaknya.Menurut berbagai sumber nih, dari jutaan e-mail yang berkeliaran di dunia maya, lebih dari 90% adalah e-mail sampah atau bahasa mayanya spam.


Dan begitulah kehidupan dunia maya saat ini. Penuh dengan sampah, sampah, dan sampah. Gak jauh beda dengan dunia nyata, yang namanya sampah di manapun dia berada pastilah tidaklah berguna, tidak diinginkan, dan bahkan mengganggu. Satu hal lagi yang pasti mengenai sampah ialah sampah selalu merupakan ulahnya manusia. Beredarnya sampah-sampah di dunia maya mungkin tidak seberapa menggangu kita yang hidup di dunia nyata. Tapi, sebenarnya ada sebuah efek yang besar dari sikap-sikap penyebar sampah itu bagi dunia ini, terutama buat para remaja.


Ketika para remaja biasa untuk nyampah di SMS ato e-mail, secara tidak sadar telah membawa diri kita pada kepribadian suka nyampah. Ini maksudnya bukan orang yang suka buang sampah sembarangan lho, tapi maksudnya kita menjadi pribadi yang ucapan dan perbuatannya gak jauh beda dengan sampah, yaitu gak berguna dan bahkan menggangu.


Lha, ini yang sekarang lagi ngetren banget di kalangan remaja kayak kita-kita. Pas lagi ngumpul dengan teman seperjuangan, yang diomongin puanjang, lebar, dan tinggi, tapi tetep gak ada gunanya. Bahkan, dalam pembicaraan tidak jarang ada teman yang tersakiti. Belum lagi tindakan-tindakan kita, banyak sekali tindakan yang bersifat sampah. Lebih parahnya lagi banyak dari kita yang nggak nyadar bahwa diri kita sekarang sedang menyebar sampah di mana-mana. Ini yang gawat, kita merasa hidup wajar tanpa dosa, padahal setiap yang kita lakukan sebenarnya adalah tindakan-tindakan "unprofit". Apa artinya itu? Tindakan-tindakan kita tidak menghasilkan apa-apa.


Padahal Islam adalah agama yang melarang keras perbuatan-perbuatan seperti ini. Dalam Islam, waktu diibaratkan pedang bermata dua. Kalau kita gak bisa menggunakan pedang tersebut kita yang bakal celaka. Apalagi kalau kita lebih banyak menghabiskan waktu buat ngelamun, bakal dilaknat sama yang punya dunia. Lebih parah lagi, kalau dipakai buat kongkow-kongkow. Dah innalillah...


Dalam islam pula, yang namanya lisan atau perkataan juga di warning khusus oleh Allah swt. Banyak ayat dan hadits yang secara khusus membahas masalah lisan. Secara umum, masalah lisan itu ada dua, yang pertama adalah gossip alias ghibah, dan yang satu adalah fitnah. Bila kita ngomongin orang lain, kalau yang diomongin benar maka termasuk gossip, kalau salah sudah termasuk fitnah. Gawat kan, sobat semua?!?


Sibuk ≠ Benar


Dari pembahasan yang tadi, kayaknya tindakan-tindakan nyampah selalu identik dengan perbuatan manusia-manusia gak punya kerjaan. Anak nongkrong pasti identik dengan anak nakal mbolosan. Nggosip selalu identik dengan ibu-ibu rumah tangga yang gak punya kerjaan lain. Padahal gak mesti itu aja, pengangguran-pengangguran yang bertebaran di mana-mana memang hampir 99% banyak melakukan tindakan nyampah. Tapi jangan dikira Orang yang sibuk siang malang gak nyampah juga. Makanya, jangan bangga dulu kalau bisa jadi ketua OSIS yang sibuk kesana-kemari sampe mengorbankan nilai-nilainya di sekolah. Karena belum tentu semua yang dilakukan punya makna, atau bahkan kebanyakan adalah sampah bagi dirinya sendiri.


Sobat semua, ini yang sama gawatnya dari problemo yang tadi udah dibahas. Kita merasa banyak beraktivitas, kita merasa sudah maenghabiskan siang dan malam kita untuk bekerja, memeras semua pikiran, tenaga, keringat, eh ternyata semuanya sia-sia. Ini bisa terjadi kalau kita selama beraktivitas tidak punya sebuah tujuan. Banyak dari kita yang hidup dengan semboyan "pokoknya". Kita jadi panitia acara di sana-sini, ikut kegiatan di mana-mana, tapi dalam setiap kegiatan datang dengan tujuan pokoknya ikut, pokoknya bantu-bantu. Tujuan seperti ini yang membuat hidup kita penuh dengan sampah, banyak tapi gak ada gunanya sama sekali.


Kita harus merubah tujuan hidup seperti itu. Kita harus kembali ke tujuan awal kita, yaitu kita hidup untuk beribadah kepada Allah. Maka, buatlah seluruh aktivitas kita bertujuan ibadah. Tapi jangan mengira ibadah itu hanya sholat, ngaji, ato puasa aja. Ibadah itu banyak macemnya, dan salah satunya adalah dakwah. Lebih baik bila kita selalu meniatkan seluruh aktivitas kita untuk dakwah. Bukan sebuah kesalahan bila kita juga punya tujuan duniawi juga, seperti cari teman, cari kenalan, cari duit, dan lain-lain.


Selain harus punya tujuan ibadah, unsur ibadah juga harus dimasukkan dalam setiap aktivitas kita. Unsur ibadah itu adalah niat dan syari'at. Maksudnya, dalam setiap aktivitas yang kita lakukan harus diniatkan untuk beribadah kepada Allah. Dan juga tidak lupa, jangan sampai aktivitas yang kita lakukan melanggar larangan Allah.


Hal-hal sederhana seperti tadi ternyata banyak dilupakan oleh kita. Tidak ketinggalan para pengemban dakwah, jangan sampai kita sudah punya tujuan yang bagus dengan berdakwah, tetapi niat kita masih belum ikhlas kepada Allah. Atau, ketika dakwah kita memakai cara-cara yang tidak dibenarkan. Bila itu terjadi, maka meskipun kita udah dakwah siang malam, banting tulang ampe banting meja gak ada hasilnya.


So, sampah kok dipelihara? Jangan sampai hidup kita sia-sia di dunia gara-gara sampah yang menumpuk. Buat apa kita banyak berbuat, sibuk di sana-sini tapi akhirnya tidak dapat apa-apa. Buat hidup Bersinar dengan dakwah! [ard]


Sumber: Greensoul vol. 12 (dengan beberapa perubahan)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar