Selasa, September 13, 2011

PENGETAHUAN UMUM SAKA BHAYANGKARA

ARTI LAMBANG SAKA BHAYANGKARA



Arti Kiasan Lambang Bhayangkara

  • Bentuk segilima melambangkan falsafat pancasila
  • Bintang tiga dan perisai melambangkan Tri Brata dan Catur Prasetya sebagai kode etik kepolisian negara R.I
  • Obor melambangkan sumber terang sejati
  • Api yang menjulang tiga bagian melambangkan Triwikrama (tiga pancaran cahaya) yaitu :
1. Kesadaran
2. Kewaspadaan ( kewaskitaan )
3. Kebijaksanaan
  • Tunas kelapa menggambarkan lambang gerakan pramuka dengan segala arti kiasannya
  • Keseluruhan lambang saka bhayangkara itu mencerminkan sika laku dan perbuatan anggota saka bhayangkara yang aktif berperan serta membantu usaha memelihara atau membina tertib hukum dan ketentraman masyarakat yang mewujudkan keamanan dan ketertiban masyarakat yang mampu menujang keberhasilan pembagunan, serta mampu menjamin tetap tegak nya NKRI yang bersendikan pancasila dan UUD NRI tahun 1945.


    Saka Bhayangkara meliputi 4 (empat) krida, yaitu :

    1. Krida Ketertiban Masyarakat

    2. Krida Lalu Lintas
    3. Krida Pencegahan dan Penaggulangan Bencana
    4. Krida Tindakan Pertama Tempat Kejadian Perkara (TPKP)

    Krida Ketertiban Masyarakat, terdiri atas 4 SKK

    1. SKK Pengamanan Lingkungan Pemukiman

    2. SKK Pengamanan Lingkungan Kerja
    3. SKK Pengamanan Lingkungan Sekolah
    4. SKK Pengamanan Hukum

    Krida Lalu Lintas, terdiri atas 3 SKK :

    1. SKK Pengetahuan Perundang-undangan/Peraturan Lalu Lintas

    2. SKK Pengaturan Lalu Lintas
    3. SKK Penanganan Kecelakaan Lalu Lintas

    Krida Pencegahan dan Penanggulangan Bencana, mempunyai 7 SKK :

    1. SKK Pencegahan Kebakaran

    2. SKK Pemadam Kebakaran
    3. SKK Rehabilitasi Korban Kebakaran
    4. SKK Pengenalan Kerawanan Kebakaran
    5. SKK Pncurian
    6. SKK Penyelamatan
    7. SKK Pengenalan Satwa

    Krida Tindakan Pertama Tempat Kejadian Perkara (TPKP), mempunyai 5 SKK :

    1. SKK Pengenalan Sidik Jari

    2. SKK Tulisan Tangan dan Tanda Tangan
    3. SKK Narkotika dan Obat-Obatan
    4. SKK Uang Palsu
    5. SKK Pengamanan Tempat Kejadian Perkara
     
  • LAMBANG KRIDA SAKA BHAYANGKARA





    KRIDA LANTAS

    1. LALU LINTAS,
    Lalu lintas di dalam Undang-undang No 22 tahun 2009 didefinisikan sebagai gerak Kendaraan dan orang di Ruang Lalu Lintas Jalan, sedang yang dimaksud dengan Ruang Lalu Lintas Jalan adalah prasarana yang diperuntukkan bagi gerak pindah Kendaraan, orang, dan/atau barang yang berupa Jalan dan fasilitas pendukung.
    Pemerintah mempunyai tujuan untuk mewujudkan lalu lintas dan angkutan jalan yang selamat, aman, cepat, lancar, tertib dan teratur, nyaman dan efisien melalui manajemen lalu lintas dan rekayasa lalu lintas.
    Tata cara berlalu lintas di jalan diatur dengan peraturan perundangan menyangkut arah lalu lintas, perioritas menggunakan jalan, lajur lalu lintas, jalur lalu lintas dan pengendalian arus di persimpangan.

    Komponen lalu lintas


    Komponen sistem lalu lintas
    Ada tiga komponen terjadinya lalu lintas yaitu manusia sebagai pengguna, kendaraan dan jalan yang saling berinteraksi dalam pergerakan kendaraan yang memenuhi persyaratan kelaikan dikemudikan oleh pengemudi mengikuti aturan lalu lintas yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundangan yang menyangkut lalu lintas dan angkutan jalan melalui jalan yang memenuhi persyaratan geometrik.

    Manusia sebagai pengguna

    Manusia sebagai pengguna dapat berperan sebagai pengemudi atau pejalan kaki yang dalam keadaan normal mempunyai kemampuan dan kesiagaan yang berbeda-beda (waktu reaksi, konsentrasi dll). Perbedaan-perbedaan tersebut masih dipengaruhi oleh keadaan phisik dan psykologi, umur serta jenis kelamin dan pengaruh-pengaruh luar seperti cuaca, penerangan/lampu jalan dan tata ruang.

    Kendaraan

    Kendaraan digunakan oleh pengemudi mempunyai karakteristik yang berkaitan dengan kecepatan, percepatan, perlambatan, dimensi dan muatan yang membutuhkan ruang lalu lintas yang secukupnya untuk bisa bermanuver dalam lalu lintas. UUUYY

    Jalan

    Jalan merupakan lintasan yang direncanakan untuk dilalui kendaraan bermotor maupun kendaraan tidak bermotor termasuk pejalan kaki. Jalan tersebut direncanakan untuk mampu mengalirkan aliran lalu lintas dengan lancar dan mampu mendukung beban muatan sumbu kendaraan serta aman, sehingga dapat meredam angka kecelakaan lalu-lintas

    2. RAMBU LALU LINTAS

    Rambu lalu lintas adalah salah satu alat perlengkapan jalan dalam bentuk tertentu yang memuat lambang, huruf, angka, kalimat dan/atau perpaduan di antaranya, yang digunakan untuk memberikan peringatan, larangan, perintah dan petunjuk bagi pemakai jalan.
    Agar rambu dapat terlihat baik siang ataupun malam atau pada waktu hujan maka bahan harus terbuat dari material yang reflektif (memantulkan cahaya)

    Pengelompokan rambu

    Berdasarkan jenis pesan yang disampaikan, rambu lalu lintas dapat dikelompokkan menjadi rambu-rambu sebagai berikut :

    Rambu peringatan.

    Rambu yang memperingatkan adanya bahaya agar para pengemudi berhati-hati dalam menjalankan kendaraannya. Misalnya: Rambu yang menunjukkan adanya lintasan kereta api, atau adanya persimpangan berbahaya bagi para pengemudi.

    Rambu petunjuk.

    Rambu yang memberikan petunjuk atau keterangan kepada pengemudi atau pemakai jalan lainnya, tentang arah yang harus ditempuh atau letak kota yang akan dituju lengkap dengan nama dan arah letak itu berada.

    Rambu larangan dan perintah.

    Rambu ini untuk melarang/memerintah semua jenis lalu lintas tertentu untuk memakai jalan, jurusan atau tempat-tempat tertentu. Misalnya:
    • Rambu dilarang berhenti.
    • Kendaraan harus lewat jalur tertentu.
    • Semua kendaraan dilarang lewat.

    Rambu larangan

    Beberapa contoh rambu larangan

    Rambu perintah

    Beberapa contoh rambu perintah

    Jenis rambu

    Menurut cara pemasangan dan sifat pesan yang akan disampaikan maka secara garis besar sistem perambuan dapat dikelompokkan atas:
    1. Rambu tetap.
    2. Rambu tidak tetap.
    Yang dimaksud dengan rambu tetap adalah semua jenis rambu yang ditetapkan menurut Surat Keputusan Menteri Perhubungan yang dipasang secara tetap, sedangkan rambu tidak tetap adalah rambu yang dipasang dan berlaku hanya beberapa waktu, dapat ditempatkan sewaktu-waktu dan dapat dipindah-pindahkan.

    3. MARKA JALAN

    Marka jalan adalah suatu tanda yang berada di permukaan jalan atau di atas permukaan jalan yang meliputi peralatan atau tanda yang membentuk garis membujur, garis melintang, garis serong serta lambang lainnya yang berfungsi untuk mengarahkan arus lalu lintas dan membatasi daerah kepentingan lalu lintas.

    Pengelompokan marka

    Marka membujur

    Marka membujur adalah tanda yang sejajar dengan sumbu jalan. Marka membujur yang dihubungkan dengan garis melintang yang dipergunakan untuk membatasi ruang parkir pada jalur lalu lintas kendaraan, tidak dianggap sebagai marka jalan membujur.

    Marka melintang

    Marka melintang adalah tanda yang tegak lurus terhadap sumbu jalan, seperti pada garis henti di Zebra cross atau di persimpangan

    Marka serong

    Marka serong adalah tanda yang membentuk garis utuh yang tidak termasuk dalam pengertian marka membujur atau marka melintang, untuk menyatakan suatu daerah permukaan jalan yang bukan merupakan jalur lalu lintas kendaraan.

    Marka lambang

    Marka lambang adalah tanda yang mengandung arti tertentu untuk menyatakan peringatan, perintah dan larangan untuk melengkapi atau menegaskan maksud yang telah disampaikan oleh rambu lalu lintas atau tanda lalu lintas lainnya.

    4.LAMPU LALU LINTAS

    Lampu lalu lintas adalah adalah lampu yang mengendalikan arus lalu lintas yang terpasang di persimpangan jalan, tempat penyeberangan pejalan kaki (zebra cross), dan tempat arus lalu lintas lainnya. Lampu ini yang menandakan kapan kendaraan harus berjalan dan berhenti secara bergantian dari berbagai arah. Pengaturan lalu lintas di persimpangan jalan dimaksudkan untuk mengatur pergerakan kendaraan pada masing-masing kelompok pergerakan kendaraan agar dapat bergerak secara bergantian sehingga tidak saling mengganggu antar-arus yang ada.
    Lampu lalu lintas telah diadopsi di hampir semua kota di dunia ini. Lampu ini menggunakan warna yang diakui secara universal; untuk menandakan berhenti adalah warna merah, hati-hati yang ditandai dengan warna kuning, dan hijau yang berarti dapat berjalan

    jenis lampu lalu lintas

    Berdasarkan cakupannya

    • Lampu lalu lintas terpisah — pengoperasian lampu lalu lintas yang pemasangannya didasarkan pada suatu tempat persimpangan saja tanpa mempertimbangkan persimpangan lain.
    • Lampu lalu lintas terkoordinasi — pengoperasian lampu lalu lintas yang pemasangannya mempertimbangakan beberapa persimpangan yang terdapat pada arah tertentu.
    • Lampu lalu lintas jaringan — pengoperasian lampu lalu lintas yang pemasangannya mempertimbangkan beberapa persimpangan yang terdapat dalam suatu jaringan yang masih dalam satu kawasan.

    Berdasarkan cara pengoperasiannya

    • Fixed time traffic signal — lampu lalu lintas yang pengoperasiaannya menggunakan waktu yang tepat dan tidak mengalami perubahan.
    • Actuated traffic signal — lampu lalu lintas yang pengoperasiaannya dengan pengaturan waktu tertentu dan mengalami perubahan dari waktu ke waktu sesuai dengan kedatangan kendaraan dari berbagai persimpangan.

    Tujuan adanya lampu lalu lintas

    • Menghindari hambatan karena adanya perbedaan arus jalan bagi pergerakan kendaraan.
    • Memfasilitasi persimpangan antara jalan utama untuk kendaraan dan pejalan kaki dengan jalan sekunder sehingga kelancaran arus lalu lintas dapat terjamin.
    • Mengurangi tingkat kecelakaan yang diakibatkan oleh tabrakan karena perbedaan arus jalan.
    KRIDA TIBMAS

    1 SISKAMLING

    SISKAMPLING
    Siskampling adalah suatu cara pengendalian keamanan yang berada di lingkungan pedesaan atau perkotaan yang bertujuan untuk mengendalikan gangguan-gangauan Kamtibmas yang berasal dari oknum manusia maupun dari alam.
    Dasar-dasar :
    Ø UUD 1945 Pasal 30 ayat 1
    Ø UU no. 02 Th.2002 tentang ketentuan-ketentuan pokok Kepoliian RI.
    Ø TAP MPR no. TAP/MPR/II/1983 →GBHN
    Ø Instruksi Gubernur no. 300 Th. 1983
    Ø Instruksi Camat Batang no. 300 / 434

    Manfaat siskampling :
    Ø Dapat memberikan rasa aman
    Ø Memberikan rasa perlindungan
    Ø Menjalin atau memupuk rasa ke gotong-royongan
    Ø Mencegah gangguan Kamtibmas
    Ø Wujud Manunggal ABRI dan rakyat
    Ø Memupuk rasa percaya diri
    Ø Memupuk rasa kekeluargaan
    Alat-alat pengenal siskampling :
    Ø Kentongan
    Ø Senter / oncor / alat penerangan
    Ø Ember / karung goni / kadut / pasir
    Ø Tambang
    Ø Ban lengan kampling
    Ø Borgol
    Ø Pentungan
    Ø Jas hujan / mantel / paying



    KRIDA PPB

    1 PENCEGAHAN &PENANGGULANGAN BAHAY KEBAKARAN
    Kebakaran di Indonesia dibagi menjadi tiga kelas, yaitu:
    • Kelas
      Kebakaran yang disebabkan oleh benda-benda padat, misalnya kertas, kayu, plastik, karet, busa dan lain-lainnya. Media pemadaman kebakaran untuk kelas ini berupa: air, pasir, karung goni yang dibasahi, dan Alat Pemadam Kebakaran (APAR) atau racun api tepung kimia kering.
    • Kelas
      Kebakaran yang disebabkan oleh benda-benda mudah terbakar berupa cairan, misalnya bensin, solar, minyak tanah, spirtus, alkohol dan lain-lainnya. Media pemadaman kebakaran untuk kelas ini berupa: pasir dan Alat Pemadam Kebakaran (APAR) atau racun api tepung kimia kering. Dilarang memakai air untuk jenis ini karena berat jenis air lebih berat dari pada berat jenis bahan di atas sehingga bila kita menggunakan air maka kebakaran akan melebar kemana-mana
    • Kelas
      Kebakaran yang disebabkan oleh listrik. Media pemadaman kebakaran untuk kelas ini berupa: Alat Pemadam Kebakaran (APAR) atau racun api tepung kimia kering. Matikan dulu sumber listrik agar kita aman dalam memadamkan kebakaran
    Prinsip Pemadaman Kebakaran
    Kebakaran adalah suatu nyala api, baik kecil atau besar pada tempat yang tidak kita hendaki, merugikan dan pada umumnya sukar dikendalikan. Api terjadi karena persenyawaan dari:
    • Sumber panas, seperti energi elektron (listrik statis atau dinamis), sinar matahari, reaksi kimia dan perubahan kimia.
    • Benda mudah terbakar, seperti bahan-bahan kimia, bahan bakar, kayu, plastik dan sebagainya.
    • Oksigen (tersedia di udara)
    Apabila ketiganya bersenyawa maka akan terjadi api. Dalam pencegahan terjadinya kebakaran kita harus bisa mengontrol Sumber panas dan Benda mudah terbakar, misalnya Dilarang Merokok ketika Sedang Melakukan Pengisian Bahan Bakar, Pemasangan Tanda-Tanda Peringatan, dan sebagainya.
    Apabila sudah terjadi kebakaran maka langkah kita adalah menghilangkan adanya Oksigen dalam kebakaran tersebut. Contoh mudahnya seperti ketika kita menghidupkan lilin, lalu coba kita tutup dengan gelas maka api pada lilin tersebut akan mati karena oksigen yang berada di luar gelas tidak dapat masuk dan oksigen yang berada dalam gelas berubah menjadi Karbon Dioksida (CO2) yang mematikan api. Ketika kita memadamkan kebakaran dengan mengunakan APAR, karung goni yang basah dan pasir yang terjadi adalah kita mengisolasi adanya oksigen dalam api tersebut asal semua permukaan api tertutupi oleh ketiga media pemadaman tersebut dan api akan mati seperti lilin yang kita tutup memakai gelas tadi. Bila kita menggunakan air sebagai media pemadaman maka terjadi reaksi pendinginan panas dan isolasi oksigen dari kebakaran tersebut.

    Peralatan Pencegahan Kebakaran
    • APAR / Fire Extinguishers / Racun Api
      Peralatan ini merupakan peralatan reaksi cepat yang multi guna karena dapat dipakai untuk jenis kebakaran A,B dan C. Peralatan ini mempunyai berbagai ukuran beratnya, sehingga dapat ditempatkan sesuai dengan besar-kecilnya resiko kebakaran yang mungkin timbul dari daerah tersebut, misalnya tempat penimbunan bahan bakar terasa tidak rasional bila di situ kita tempatkan racun api dengan ukuran 1,2 Kg dengan jumlah satu tabung. Bahan yang ada dalam tabung pemadam api tersebut ada yang dari bahan kinia kering, foam / busa dan CO2, untuk Halon tidak diperkenankan dipakai di Indonesia.
    • Hydran
      Ada 3 jenis hydran, yaitu hydran gedung, hydran halaman dan hydran kota, sesuai namanya hydran gedung ditempatkan dalam gedung, untuk hydran halaman ditempatkan di halaman, sedangkan hydran kota biasanya ditempatkan pada beberapa titik yang memungkinkan Unit Pemadam Kebakaran suatu kota mengambil cadangan air.
    • Detektor Asap / Smoke Detector
      Peralatan yang memungkinkan secara otomatis akan memberitahukan kepada setiap orang apabila ada asap pada suatu daerah maka alat ini akan berbunyi, khusus untuk pemakaian dalam gedung.
    • Fire Alarm
      Peralatan yang dipergunakan untuk memberitahukan kepada setiap orang akan adanya bahaya kebakaran pada suatu tempat
    • Sprinkler
      Peralatan yang dipergunakan khusus dalam gedung, yang akan memancarkan air secara otomatis apabila terjadi pemanasan pada suatu suhu tertentu pada daerah di mana ada sprinkler tersebut
    Pencegahan Kebakaran
    Setelah kita mengetahui pengklasifikasian, prinsip pemadaman dan perlengkapan pemadaman suatu kebakaran maka kita harus bisa mengelola kesemuanya itu menjadi suatu sistem manajemen /pengelolaan pencegahan bahaya kebakaran.
    Kita mengambil contoh dari pengelolaan pencegahan kebakaran pada bangunan tinggi.
    • Identifikasi bahaya yang dapat mengakibatkan kebakaran pada gedung itu.
      • Bahan Mudah Terbakar, seperti karpet, kertas, karet, dan lain-lain
      • Sumber Panas, seperti Listrik, Listrik statis, nyala api rokok dan lain-lain
    • Penilaian Resiko
      Resiko tinggi karena merupakan bangunan tinggi yang banyak orang
    • Monitoring
      Inspeksi Listrik, Inspeksi Bangunan, Inspeksi Peralatan Pemadam Kebakaran, Training, Fire Drill / Latihan Kebakaran dan lain-lain
    • Recovery / Pemulihan
      Emergency Response Plan / Rencana Tindakan Tanggap Darurat, P3K, Prosedur-

FENOMENA SUPER MOON

Fenomena Lunar Perigee atau 'Bulan Super' atau yang biasa diistilahkan dengan fenomena supermoon akan terjadi hari ini tanggal 19 Maret 2011 atau tanggal 20 Maret waktu Indonesia..

Fenomena supermoon adalah periode dimana bulan berada pada jarak terdekat denan bumi. Peristiwa supermoon ini terjadi setiap 18 tahun sekali dimana jarak bulan hanya 356,577 kilometer saja dari bumi kita.

Peristiwa alam yang langka pada malam 19 atau 20 Maret di Indonesia tersebut, akan membuat purnama tampak lebih besar. Dimana pada saat itu, bulan akan terlihat 7 persen lebih besar/gemuk dari biasanya.

Pakar astronomi dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional Thomas Djamaluddin mengatakan, pembesaran bulan itu akan tampak biasa saja jika dilihat dengan kasat mata. Tapi dengan teleskop, perbedaan ukuran bulan itu akan terlihat. "Sekitar 7 persen lebih besar dari purnama biasa," ujarnya, Rabu (16/3).

Fenomena itu akibat bulan yang tengah mencapai puncak purnama sedang dalam jarak terdekatnya dengan bumi. Dalam istilah astrologi, kejadian itu disebut super moon. Kejadian langka itu hanya berulang setiap 18 tahun sekali.

Berdasarkan data astronomi, pada Sabtu, 19 Maret pukul 19.10 GMT atau Ahad, 20 Maret pukul 02.10 WIB, jarak bulan dengan bumi sejauh 356.577 kilometer. Jarak terjauh bulan dengan bumi yang terjadi pada Desember mendatang terentang 364 ribu kilometer. Adapun puncak purnama akan terjadi satu jam sebelumnya, pada 19 Maret pukul 18.11 GMT atau 20 Maret pukul 01.11 WIB.

Selain terkesan seperti membesar, fenomena supermoon perlu diwaspadai karena efek pasang surut laut akan menguat. Nelayan dan warga pesisir diminta berhati-hati karena potensi banjir pasang (rob) diperkirakan bakal lebih besar dari biasanya. Djamaluddin meminta nelayan tidak melaut jika pasang tinggi yang disertai cuaca buruk.

Jika cuaca tak mendung, pada 19-20 Maret nanti kita berkesempatan menikmati kawah bulan dengan lebih jelas saat fenomena Supermoon terjadi. Saat itu, bulan tak hanya tampak lebih besar, tapi juga lebih cemerlang dari purnama biasanya. Planet Saturnus di dekatnya pun bisa sekaligus diamati.



Pendiri komunitas pecinta astronomi Langit Selatan Avivah Yamani mengatakan, purnama saat Supermoon akan tampak lebih besar 14 persen dibanding ketika purnama dengan posisi bulan pada jarak terjauhnya dari bumi. â€Å“Cahayanya pun lebih terang 30 persen dari (purnama) biasanya, katanya, Jumat (18/3).

Fenomena Supermoon bakal menjadikan cahaya bulan lebih terang menyinari malam di bumi. Selain itu, penduduk bumi bisa menikmati kawah bulan dengan lebih jelas saat peristiwa langka 18 tahun sekali itu terjadi. "Waktunya menikmati kawah bulan dan mengamati sekalian Planet Saturnus di dekatnya," ujarnya. (Baca juga: Fenomena Supermoon Picu Gempa Bumi?)

Untuk menikmati keindahan dua benda langit yang akan lebih terang dari biasanya itu, kata Avivah, bisa dilihat dengan mata telanjang. Namun akan lebih jelas jika memakai teleskop. Tempat pengamatan bisa dilakukan di atas rumah atau di dataran tinggi seperti perbukitan atau pegunungan yang gelap, atau masih sedikit polusi cahaya.

Terkait isu bencana besar yang mengiringi kemunculan Supermoon, Avivah membantahnya karena selama ini tidak terbukti. Pastinya, Supermoon akan mengakibatkan pasang di laut karena gaya tarik bulan. Berdasarkan perhitungan NASA, ujarnya, kenaikan air laut di bumi saat Supermoon sekitar 15 sentimeter.

Isu supermoon akhir-akhir ini mengemuka di sejumlah media internasional. Sejumlah kalangan meyakini bahwa fenomena ini mengakibatkan bencana alam hebat seperti gempa bumi dan letusan gunung berapi. Gempa bumi 8,9 Skala Ritcher dan tsunami 13 kaki yang menghantam Jepang 11 Maret 2011, seperti mengkonfirmasi teori supermoon ini.

Para pengamat mengakui fenomena supermoon tersebut berdampak pada situasi Bumi.

Meskipun demikian, terhadap terjadinya bencana yang dikaitkan dengan fenomena Supermoon ini, para ahli berpendapat bahwa perlu kajian ilmiah untuk membuktikannya.

Menurut peneliti senior astronomi dan astrofisika di Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Profesor Dr. Thomas Djamaludin seperti dikutip dari INILAH.COM, istilah Bulan Super (Super Moon) hanya dikenal di dunia astrologi berdasarkan konfigurasi benda-benda langit sehingga tidak didasari analisis ilmiah. Namun, tetap saja fenomena itu berdampak pada Bumi.

“Ini akan meningkatkan efek pasang surut air laut di mana air laut akan lebih tinggi dari rata-rata. Terkait dengan gempa, kita harus berhati-hati menganalisisnya. Memang sempat ada dugaan hubungan antara dua kejadian itu tapi perlu kajian ilmiah lebih lanjut,” ujar Thomas Djamaluddin.

Efek pasang surut bulan menurutnya, akan melepas energi yang memicu gempa. Tapi tetap saja, sebab utama gempa adalah pergeseran lempeng. Terkait dampak signifikan fenomena Bulan Super, Thomas memperingatkan keberadaan cuaca buruk yang bisa menyebabkan banjir rob.

“Biasanya bila ada cuaca buruk, otoritas yang bertanggung jawab seperti BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika) pasti akan selalu memberi peringatan. Tapi faktor utama cuaca buruk dan pasang surut yang memperburuk keadaan,” ujar Thomas lagi.

Beberapa bencana alam yang dikaitkan dengan peristiwa supermoon ini adalah angin topan tracy di tahun 1974 dan badai Katrina di Tahun 2005.

Untuk penampakan, bulan lebih besar 7% dari rata-rata namun sulit untuk dilihat dengan mata telanjang. Jika kita menggunakan teleskop, maka bisa melihat saat magrib pada 19 Maret dan titik puncak pada dini hari 20 Maret jam 2:10 WIB.

Selasa, Agustus 02, 2011

Mengapa terdapat GARIS JEJAK PESAWAT pada pagi hari atau siang hari...????


AWAN garis nampak memanjang di langit. Akibat apakah itu gerangan?
Pasti Ada yang pernah Liat ini Kalo Pagi/siang di langit/di angkasa
ini Namanya KONDENSASI.............

penjelasannya:

gampangnya asap putih dari pesawat itu sebenarnya adlh gas buang yg membeku(karena diatas sana pd ketinggin >30ribu feet/kira-2 10ribu meter sangat dingin -50-55 drajat celcius
sap pesawat atau jejak pesawat adalah Contrail merupakan singkatan dari Condensate Trail atau jejak kondensasi. Jejak ini tercipta karena adanya kondensasi uap buangan bahan bakar pesawat.

Bahan bakar jet adalah HYDRO CARBON atau bahan bakar yang mengandung hydrogen dan carbon. Dalam proses pembakaran di engine, hydro dan Carbon dibuang oleh engine jet pesawat terbang. Carbon sisa pembakaran menciptakan asap carbon dioksida dan carbon monoksida. Sedangkan dari pembuangan engine, hidrogen bereaksi dengan oksigen yang tak terbakar keluar sebagai uap air dari mesin jet. Namun karena ketinggian pesawat tsb berada disekitar 10 000 meter dan suhu diatas sana yang mencapai -50an celsius, maka buangan hidrogen yang bercampur dengan oksigen ini langsung terkondensasi menjadi butiran air es. Dan akhirnya menciptakan jejak bagaikan awan cirrus.

Pesawat apa saja, yang mampu terbang tinggi sekali sehingga ketinggiannya mencapai daerah yang memilki suhu -50 celsius dapat/bisa membuat jejak.

Wing tip pesawat ( sebuah lekukan pada ujung sayap pesawat, lihat pesawat G4) juga mampu menciptakan jejak kondensasi. Hal ini terjadi karena terciptanya pada ujung lekukan ini, tercipta vortek turbulensi dimana ada daerah yang memiliki tekanan yang tinggi sekali sehingga mampu mengkondensasi udara menjadi air (ingat percobaan kalau kita memompa atau menekan udara dalam silinder cukup tinggi, maka kita akan mendapatkan butiran air. contohnya lihat tabung compressor yang berisi cairan air